Satu
hal yang mengubah pandanganku tentang salah satu kata most terrifying words in the world yaitu “economics” adalah sebuah film. Can
you guess what? Hehe, yups adalah film Wolf of the Wall Street (Martin
Scorsese) yang telah berjasa mengubah pandanganku tentang dunia kapitalis yang
membuat relung seluruh jiwa untuk terus berusaha. Asikk pujangga banget hehe.
Apa yang aku lihat tentang dunia
perekonomian sekarang ini menurutku hanyalah dunia yang kembali ke masa-masa
dulu, yaitu pada masa imperialism-monarchy
atau dalam kata lain mencari keuntungan sebanyak banyaknya tanpa melihat
dunia yg telah dieksploitasi olehnya. Ya betul sekali adanya anggapan “yang
kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin” itu benar adanya, menurutku
ini merupakan hal yang kejam banget. Bagi yang kalah persaingan akan terbuang, maka
dari itu teori seleksi alam terus berlanjut.
Tetapiii, setelah aku menonton film
Wolf of the Wall Street ada hal yang merubah manifestasi aku terhadap apa itu
sebenarnya perekonomian or economics
whatever-lah. Oh iya... aku ingin ngasi tau dulu kalau aku ini berasal dari
keluarga middle class yang kedua orang tuaku kerja jadi civil servant jadi aku ini ngga se-rich kek film Crazy Rich Asian (Jon M. Chu) dan ngga pula se-poor kek di film Parasite (Bong Joon-ho), lanjuttt nah setelah aku pahami ntuh
film aku jadi tau bagaimana sistem atau cara kerja seorang pialang bisnis,
yaitu menyalurkan atau menjadi seorang perantara antara seorang investor dengan
perusahaan, Nah kerja seorang pialang itu kurang lebih seperti itu.
Di film itu dijelasin gimana sih
seorang pialang itu harus pinter ngejualin barang, dalam kasus ini barang
disebut juga sebagai kertas saham yang jumlahnya bisa nyampe ribuan tergantung value perusahaan tersebut. Namun jangan
salah, di dalam film ini juga ada sedikit tips yang mengajarkan bahwa sebagai
seorang pialang itu harus bisa ngejualin perusahaan terus menerus. Semisal ada
seorang investor yang mencabut investasinya dari suatu perusahaan, nah peran
seorang pialang ini harus bisa membujuk investor itu untuk menanamkan modal di
perusahaan lain. Dari sinilah seorang pialang mendapatkan komisi. untuk komisipun
jumlahnya tidak main main, nilai komisi dalam penjualan bisa mencapai 50% dari
sebuah pejualan, tapi kalo yg perjanjian segede itu biasanya-sih dengan
perusahaan yg baru menggelar tikarnya, atau baru aja jadi perusahaan IPO
(Initial public offering).
Maka dari itu aku jadi kekeh lagi
memilih jurusan kuliah komunikasi, mau bilang terimakasih kepad film ini karna
telah merubah pandanganku tentang dunia perekonomian, gitu aja sih curhatanku
yang kali ini, sampai jumpa di dairy-ku yg lain.
0 Comments:
Post a Comment